20 May 2015

Impian dan Harapan

Kawan . . . . . .
Nikmati hidupmu sekehendak jiwamu
Pergilah kemana saja engkau mau
Tertawalah sebebas hatimu
Tapi ingatlah . . . . . .
Dua sosok manusia hebat dalam hidupmu
Ayah dan Ibumu . . . . .

Ayahmu yang selalu bermimpi . . . . .
Kelak engkau menjadi pelanjut amal sholehnya, jika ia telah tiada
Ibumu yang selalu berangan . . . . .
Kedua tanganmu menjadi tangan yang selalu tengadah mendoakan perjalanannya di sana

Cukupkah amalku menjadi jariah kepadanya?????

Kawan . . . . . .
Lakukan saja apa yang ingin engkau lakukan
Habiskan saja masa mudamu untuk kesenangan
Tapi ingatlah . . . . . .

Ayah-Bundamu yang berurai air mata
meminta tak putus-putusnya kepada Sang Penciptamu
agar hidupmu adalah episode kesholehan demi kesholehan

Kawan . . . . . .
Jika kini Ayah-Bundamu telah tiada . . . . . . .
Menurutmu, apa yang mereka impikan tentang kita di dunia ini?
Jadi hartawan tanpa tanding?
Jadi pejabat level tinggi?
Mungkin saja

Tapi mereka pasti lebih berharap Engkau menjadi hamba yang sholeh
Hamba yang melewati malam dalam sujud-sujud panjang
Hamba yang melewati hari dalam kebajikan dan kebajikan
Hamba yang selalu takut kepada Alloh

Impian mereka hanya satu . . . . .
Kita menjadi jalan mereka untuk menjejak surgaNya yang abadi



(ust. M Ihsan Zainudin Lc Msi)

No comments: