04 February 2013

Sejarah Islam Liberal Di Dunia & Indonesia

Islam liberal menurut Charless Kurzman muncul sekitar abad ke-18 dikala kerajaan Turki Utsmani Dinasti Shafawi dan Dinasti Mughal tengah berada digerbang keruntuhan. Pada saat itu tampillah para ulama untuk mengadakan gerakan permurnian, kembali kepada al-Qur'an dan sunnah. Pada saat ini muncullah cikal bakal paham liberal awal melalui Syah Waliyullah (India, 1703-1762), menurutnya Islam harus mengikuti adat lokal suatu tempat sesuai dengan kebutuhan pcnduduknya. Hal ini juga terjadi dikalangan Syi'ah. Ada Muhammad Bihbihani (Iran, 1790) mulai berani mendobrak pintu ijtihad dan membukanya lebar-lebar.

03 February 2013

Islam Liberal, Sekularis Berkedok Muslim

Islam liberal adalah nama sebuah gerakan dan aliran pemikiran yang bermula dari sebuah ajang kongkow-kongkow di Jalan Utan Kayu 69H, Jakarta Timur. Tempat ini sejak 1996 menjadi ajang pertemuan para seniman sastra, teater, musik, film, dan seni rupa. Di tempat itu pula Institut Studi Arus Informasi (ISAI) yang salah satu motor utamanya Ulil Abshar Abdalla berkantor. Bersama Goenawan Mohammad (mantan pemimpin redaksi Tempo) serta sejumlah pemikir muda seperti Ahmad Sahal, Ihsan Ali Fauzi, Hamid Basyaib dan Saiful Mujani, Ulil kerap Menggelar diskusi bertema 'pembaruan' pemikiran Islam.

02 February 2013

Generasi Kedua Setelah Ulil: Sejarah JIL Merusak Akidah Islam di Indonesia (5-Habis)

Anick HT

Nama Anick Hamim Tohari atau akrab disapa Anick HT mungkin masih terasa asing bagi sebagian kalangan. Namun sejatinya, laki-laki yang lahir di Pecangan Wetan ini adalah tokoh penting dibalik dinamika liberalisasi di JIL pada khususnya, maupun di Indonesia pada umumnya.

Generasi Kedua Setelah Ulil: Sejarah JIL Merusak Akidah Islam di Indonesia (4)

Setelah generasi pertama Jaringan Islam Liberal naik daun. Era berfikir liberal mulai beralih ke genrasi yang lebih muda. Nama-nama pengusung pemikiran liberal tidak lagi hanya menjadi domain Ulil Abshar Abdalla, Nong Darol Mahmada, ataupun Ahmad Sahal.

Fitnah Terhadap Ulama Indonesia: Sejarah JIL Merusak Akidah Islam di Indonesia (3)

Kiprah JIL semakin terasa ketika mereka dalam tulisan atau seminar-seminarnya mulai gegap gempita. Tercatat mereka cukup sering memakai teater Utan Kayu sebagai tempat diskusi. Ketika kasus Ahmadiyah mencuat misalnya, di situs JIL terpampang diskusi Ahmadiyah yang melibatkan Zafrulloh Ahmad Pontoh (Juru Bicara Jemaat Ahmadiyah Indonesia) dan Abdul Moqsith Ghazali dari UIN Jakarta. Pada hari Kamis, 24 Februari 2011, Pukul 19.00-21.30.

Lain Guru, Lain Murid: Sejarah JIL Merusak Akidah Islam di Indonesia (2)

Setelah didirikan pada tanggal 8 maret 2001, praktis JIL mulai disibukkan pada serangkaian agenda-agenda penting mereka untuk membumikan garis Islam liberal yang sudah sempat booming pada era 1970-an.

Bermula dari Mailling List :Sejarah JIL Merusak Akidah Islam di Indonesia (1)

“Halal, Tapi Tuhan Tidak Suka”. Judul artikel menggelitik ini penulis dapatkan dari sebuah situs “Islam” tertanggal 6/10/2010.

Berkisah tentang sebuah klaim fiqih yang menyatakan murtad bagi seorang muslim adalah hal lumrah, artikel ini kemudian mengqiyaskan pemurtadan yang dilakukan tiap mukmin setara dengan kasus perceraian. Jadi, walaupun halal, tapi Tuhan Tidak suka. Begitu maksudnya.

01 February 2013

Liberalisme dan Feminisme

Gerlombang liberalisme di Indonesia masuk berbagai pintu. Salah satu pintu yang boleh dikatakan sukses adalah pintu isu kesetaraan gender. Isu ini bahkan telah berhasil menembus kebijakan negara. Alhasil, gender mainstreaming menjadi salah satu program penting dalam semua lini program yang dicanangkan pemerintah. Selain itu, pemerintah juga meratifikasi MDGs (Milenium Development Goals) yang salah satu indikatornya adalah pengarus-utamaan gender. Targetnya sangat telanjang: menyamakan peran laki-laki dan perempuan. Artikel ini tidak akan membicangkan masalah ini. Yang akan menjadi fokus adalah asal-muasal dari mana gerakan ini muncul di negeri ini? Apakah tepat konteks sosial Indonesia?

Liberal Ngibul Yakin

oleh : Habib Muhammad Rizieq Syihab

Dalam Tradisi Hikayat Betawi ada istilah "Ngibul Yakin", maksudnya cerita bohong tapi meyakinkan. Salah satu kemahiran kaum Liberal adalah membungkus "kebohongan" secara akademik dalam teori ilmiah dan hypotesa serta analisa, lalu melemparnya dalam forum-forum dialog nasional maupun internasional.